Tuesday 22 January 2013

selamat tinggal yang terakhir

Untuk apa mengenang kan memori yang lalu jika hanya menyakit kan. untuk apa mengenang dia yang berlalu jika hanya mengundang air mata. Kita gagal dalam membina kebahagian kita. Kita gagal dalam menggapai impian kita. Dan bila esok kita bertatap mata lagi, sudi kah bibir itu mengukir senyuman seperti dulu? Bila mereka mereka kata, putus cinta itu kan perkara biasa untuk kamu? Aku Cuma tersenyum. Mereka mereka Cuma tahu putus cinta itu biasa untuk aku, kecewa itu perkara biasa untuk aku, terluka itu perkara biasa untuk aku. tapi, mereka mereka tidak tahu bahagia si peluka hati hulur luar biasa untuk aku. mereka mereka tidak tahu itu. Saat setiap memori hadir tanpa d undang, kelibat nya d cari-cari. Bukan kah saat ini seharusnya kami bahagia seperti dulu-dulu? Bukankah saat ini seharusnya kasih yang ada di hati nya sepenuh nya untuk aku? ke mana dia saat ini? Adakah dia baik-baik saja tanpa aku hadir dalam hidup nya? adakah dia bahagia tanpa aku di sisi nya. Aku lebih rela tiada kabar nya seharian. Aku lebih rela di marah nya seharian. Aku lebih rela dibebelnya seharian. Aku lebih rela tidak di pedulinya seharian. Ini semua sebab aku tahu, biar tiada kabar seharian, walau di marah seharian, meski tidak di peduli seharian, dia tetap aku yang punya. Dan kini? Kami melangkah ke hadapan namun bukan bersama. Lagkah kami tidak sehaluan seperti dulu. Kata mereka mereka, jadikan semua yang berlalu sebagai pengajaran. Dan aku tersenyum lagi. Memang kita merancang sebaiknya, namun takdir sudah menentu kan setakat ini perjalanan kita. Yang mampu di buat sekarang, hanya pasrah dengan keadaan. Suatu saat kita akan menemui kebahagian kita masing-masing. Dan di saat itu, aku tersenyum mengimbau kenangan kita. Sayang, izin kan aku merindui mu :’(

No comments:

Post a Comment